Jack The Stripper Penerus Jack The Ripper?
Jack The Stripper
- Kasus pembunuhan berantai yang tercatat menghabisi nyawa 6 orang
wanita semuanya merupakan tuna susila, ditemukan meninggal dengan cara
dibunuh antara tahun 1964-1965. Persis seperti akhir abad ke 19, Inggris
dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang menimpa beberapa
wanita tuna susila di daerah kumuh di london, kasus itu menjadi terkenal
karena metode pembunuhan yang amat rapi dan profesional yaitu jack the
ripper. Jack the Ripper yg korban-korbannya juga merupakan tuna susila.
Bedanya, jika korban-korban Jack the Ripper meninggal dengan bekas-bekas
sayatan yg rapi, korban-korban 'Jack The Stripper' ini meninggal karena
tenggelam atau dicekik. Publik Inggris pun menjuluki pelakunya dengan
julukan 'Jack the Stripper' dan 'the Nude Murders' karena kemiripan
modus operandinya dengan Jack the Ripper
dan hampir semua korbannya meninggal dengan kondisi telanjang bulat,
kecuali stokingnya. Hal unik lain dari pembunuhan itu adalah, beberapa
gigi palsu korbannya hilang dan jejak cat semprot ditemukan di beberapa
tubuh korban.
Misteri Jack The Stripper Dimulai
Semua dimulai ketika pada tanggal 2 Februari 1964, seorang nahkoda di Sungai Thames secara tidak sengaja menemukan mayat wanita terapung dengan kondisi hampir telanjang dengan stoking compang-camping. Polisi sempat menghentikan kasus ini karena berpikir bahwa korban meninggal karena bunuh diri, namun 2 bulan kemudian kembali ditemukan mayat wanita mengapung tidak jauh dari lokasi mayat pertama. Kasus ini mulai menjurus ke dugaan pembunuhan ketika pada akhir April 1964, korban wanita ketiga - kali ini ditemukan di dalam tong sampah di daerah Brentwood - meninggal dengan kondisi kehilangan 4 gigi depannya, kemungkinan besar akibat perilaku kekerasan
Kasus kematian beruntun para tuna susila tidak berhenti sampai di situ. Bulan Juli 1964, kembali ditemukan mayat wanita tuna susila yg belakangan diketahui sudah menghilang selama beberapa bulan. Polisi menduga korban meninggal karena dicekik dan beberapa gigi palsunya hilang. Bulan November 1964 dan Februari 1965, kembali ditemukan 2 korban tuna susila meninggal dengan cara yg sama. Khusus untuk korban terakhir, menurut polisi korban sebelumnya disimpan beku sehingga kemungkinan besar ia sudah lama dibunuh sebelumnya
Berbagai macam spekulasi seputar sepak terjang dan identitas asli Jack the Stripper pun muncul ke permukaan. Spekulasi populer seputar hilangnya gigi palsu para korban adalah, para korban dipaksa melakukan oral seks sehingga gigi palsunya pun tercabut. Hal ini ditegaskan oleh Inspektur John Du Rose, salah satu anggota polisi yg menyelidiki kasus pembunuhan itu. Polisi juga sempat mencoba mencari keterkaitan dengan kasus-kasus pembunuhan lainnya yg terjadi beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya adalah kasus di mana seorang wanita tuna susila ditemukan meninggal terapung di Sungai Thames pada tahun 1959 - 5 tahun sebelum kasus pertama Jack the Stripper muncul - dengan hanya mengenakan rok. Kasus lainnya adalah pada tahun 1963, tulang-belulang mayat wanita ditemukan di dalam tong sampah. Polisi belum menemukan keterkaitan antara 2 kasus itu dengan kasus-kasus pembunuhan Jack the Stripper
Ada indikasi yg mengatakan bahwa kasus Jack the Stripper ada hubungannya dengan industri prostitusi dan pornografi bawah tanah. Menurut argumen polisi, para korban bekerja di perusahaan pornografi yg sama dan mereka saling mengenal satu sama lain. Pelakunya sendiri - menurut polisi - kemungkinan sudah mengenal baik para korban dan menjadi penghubung di antara mereka. Dan motivasi utama pembunuhan ini kemungkinan besar menjadi menjurus kepada masalah materi atau relasi antar "pegawai". Dengan berbagai argumen dan bukti yg mereka punya itulah,polisi menempatkan beberapa nama dalam daftar tersangka
Semua dimulai ketika pada tanggal 2 Februari 1964, seorang nahkoda di Sungai Thames secara tidak sengaja menemukan mayat wanita terapung dengan kondisi hampir telanjang dengan stoking compang-camping. Polisi sempat menghentikan kasus ini karena berpikir bahwa korban meninggal karena bunuh diri, namun 2 bulan kemudian kembali ditemukan mayat wanita mengapung tidak jauh dari lokasi mayat pertama. Kasus ini mulai menjurus ke dugaan pembunuhan ketika pada akhir April 1964, korban wanita ketiga - kali ini ditemukan di dalam tong sampah di daerah Brentwood - meninggal dengan kondisi kehilangan 4 gigi depannya, kemungkinan besar akibat perilaku kekerasan
Kasus kematian beruntun para tuna susila tidak berhenti sampai di situ. Bulan Juli 1964, kembali ditemukan mayat wanita tuna susila yg belakangan diketahui sudah menghilang selama beberapa bulan. Polisi menduga korban meninggal karena dicekik dan beberapa gigi palsunya hilang. Bulan November 1964 dan Februari 1965, kembali ditemukan 2 korban tuna susila meninggal dengan cara yg sama. Khusus untuk korban terakhir, menurut polisi korban sebelumnya disimpan beku sehingga kemungkinan besar ia sudah lama dibunuh sebelumnya
Berbagai macam spekulasi seputar sepak terjang dan identitas asli Jack the Stripper pun muncul ke permukaan. Spekulasi populer seputar hilangnya gigi palsu para korban adalah, para korban dipaksa melakukan oral seks sehingga gigi palsunya pun tercabut. Hal ini ditegaskan oleh Inspektur John Du Rose, salah satu anggota polisi yg menyelidiki kasus pembunuhan itu. Polisi juga sempat mencoba mencari keterkaitan dengan kasus-kasus pembunuhan lainnya yg terjadi beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya adalah kasus di mana seorang wanita tuna susila ditemukan meninggal terapung di Sungai Thames pada tahun 1959 - 5 tahun sebelum kasus pertama Jack the Stripper muncul - dengan hanya mengenakan rok. Kasus lainnya adalah pada tahun 1963, tulang-belulang mayat wanita ditemukan di dalam tong sampah. Polisi belum menemukan keterkaitan antara 2 kasus itu dengan kasus-kasus pembunuhan Jack the Stripper
Ada indikasi yg mengatakan bahwa kasus Jack the Stripper ada hubungannya dengan industri prostitusi dan pornografi bawah tanah. Menurut argumen polisi, para korban bekerja di perusahaan pornografi yg sama dan mereka saling mengenal satu sama lain. Pelakunya sendiri - menurut polisi - kemungkinan sudah mengenal baik para korban dan menjadi penghubung di antara mereka. Dan motivasi utama pembunuhan ini kemungkinan besar menjadi menjurus kepada masalah materi atau relasi antar "pegawai". Dengan berbagai argumen dan bukti yg mereka punya itulah,polisi menempatkan beberapa nama dalam daftar tersangka
Korban Korban Jack The Stripper
Berikut ini adalah 6 korban dari Jack The Stripper dan kemungkinan 2 korban yang lainnya.
Hannah Tailford
Hannah Tailford, 30 tahun. Berasal dari Northwest Minning Family. Hannah ditemukan tewas di dekat jembatan Hammersmith. Korban ditemukan tewas tercekik dan beberapa giginya hilang.
Irene Lockwood
Irene Lockwood 26 tahun. Irene ditemukan tewas 8 april 1964 di pantai Thames, tidak jauh dari tempat dimana Hannah Tailford ditemukan. kematian dua orang ini kemungkinan ada hubungannya dengan kematian Elizabeth Figg. Saat Irene ditemukan, dia sedang mengandung 4 bulan.
Helen Barthelemy
Helen Barthelemy 22 tahun berasal dari Blackpool. Helen ditemukan tewas pada 24 April 1964 disebuah jalan di Brenford. Kematian Helen memberikan sebuah petunjuk kepada para polisi bawa ini adalah sebuah pembunuhan berantai, dimana ditubuh semua korban yang ditemukan terdapat jejak2 cat semprot untuk motor. Polisi menyimpulkan bahwa cat tersebut berasal dari pembunuhnnya. Kemudian polisi memulai melakukan penyisiran ke tempat2 industri disekitar Thames untuk mencari dimana tempat yang menggunakan cat tersebut.
Mary Fleming
Mary Fleming 30 tahun, berasal dari Skotlandia. Mary ditemukan tewas pada 14 July 1964 Di sebuah jalan di distrik Chiswick, dan sekali lagi jejak2 cat ditemukan pada tubuh korban. Beberapa saksi ditempat itu mengatakan bahwa ada sebuah mobil yang lewat ditempat itu beberapa saat sebelum mayat ditemukan.
Frances Brown
Frances Brown 21 tahun, berasal dari Edinburg. Frances terakhir kali terlihat pada 23 oktober 1964 oleh temannya Kim Taylor sebelum mayatnya ditemukan disebuah jalan di daeran kengsington.
Sebulan kemudian, pada 25 november, Taylor memberikan gambaran tentang orang yang bersama Frances saat dia masih hidup,dan dicurigai sebagai pembunuhnya itu dan mobil yang digunakannya adalah Ford Zephyr atau Ford Zodiac.
Bridget O'Hara
Bridget O'Hara 28 tahun, ditemukan tewas dibelakang Heron Trading Estate
didalam sebuah ruang penyimpanan, dan ditemukan pula jejak2 cat pada
tubuhnya. Dari autopsi ditemukan bahwa tubuhnya telah simpan dalam
lemari pendingin dan juga telah ditempatkan dalam peralatan penghangat.
Beberapa Spekulasi Tersangka tentang Kasus Jack The Stripper
Anthony Summer, seorang penulis. menyimpulkan bahwa 2 orang dari korban Jack, yaitu Hannah Tailfor dan Frances Bowne berhubungan dengan skandal "Profumo Affair" yang terjadi pada tahun 1963, juga beberapa korban lain berhubungan dalam kelompok dan produksi film porno ilegal. Beberapa penulis lainnya juga mengatakan bahwa korban2 tersebut memiliki hubungan dan mengenal satu sama lain.
Freddie mils, seorang mantan petinju sempat menjadi tersangka pembunuhan Jack the stripper usai diskorsing dari tinju dan mengalami krisis finansial. Pada maret 1965, Mils ditemukan tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri di dalam mobilnya.
Kenneth Archibald, seseorang yang mengaku telah membunuh Irene Lockwood dan kemudian ditahan sempat ditahan oleh pihak kepolisian. Namun Kenneth kemudian menarik kembali semua pernyataannya. Ia mengaku sempat membuat pengakuan pembunuhan kepada Irene karena saat itu merasa depresi dan stress. Walaupun sempat ditahan, namun akhirna Kenneth dibebaskan kembali karena terbukti tidak ada kaitannya dengan kasus Jack The Stripper.
Neil Milkins dalam bukunya "Who is Jack the Stripper? mengatakan bahwa identitas asli sang pembunuh adalah Harold Jones yang tinggal di Fulham pada saat yang sama dengan kasus pembunuhan ini. Jones pernah ditahan pada tahun 1920 selama 20 tahun karena membunuh 2 orang anak umur 8 dan 11 tahun pada usianya yang masih 15 tahun. Setelah Jones bebas dari penjara, dia pindah ke Fulham dan mengganti identitasnya. Neil Milkins mengatakan: "Saya menjadi tertarik dengan kisah pembunuhan Hammersmith Nude Murder (nama lain kasus Jack The Stripper) ketika saya menulis buku tentang Harold Jones" masih dari argumen Neil: "saya menelusuri lebih dalam akan hal ini, apa yang meyakinkan saya adalah dia (Harold Jones) tinggal di jalan Hestercombe sebagai Harry Stevens hingga 1962 dan kemudian pindah ke jalan Adensley sebagai Harry Jones"
"Harold Jones menghentikan Rangkaian pembunuhannya karena terserang kanker Tulang belakang dan meninggal pada tahun 1971. Dia mungkin merasa sangat beruntung ketika kasus jack the stripper akhirnya ditutup oleh polisi"
Harold Jones
Salah satu pendapat yang terkenal lainnya datang dari inspektur John Du
Rose. Setelah beberapa lama melakukan penyelidikan tentang kasus ini,
inspektur John menggelar sebuah Konferensi Pers untuk mengemukakan
pendapatnya tentang identitas Jack The Stripper. Dalam penjelasannya
yang pertama dia mengemukakan bahwa ada 20 nama yang dicurigai sebagai
tersangka. Setelah beberapa saat John mengumunkan bahwa daftar orang
tersebut menjadi 10 orang saja. Dan yang terakhir hanya menyisakan 3
nama saja. Setelah digelarnya Konferensi pers tersebut tidak pernah lagi
ada pembunuhan dengan modus seperti Jack The Stripper.
John Du Rose
Dari memoar inspektur John Du Rose dan wawancaranya di BBC 1970, terdapat sebuah spekulasi identitas Jack The Stripper yang dianggap paling kuat yaitu dia menyebutkan bahwa jack the stripper sesungguhnya adalah Mungo Ireland, seorang satpam yang bekera di Heron Trade Estate, tempat dimana korban terakhir ditemukan. Pendapat ini muncul karena sebagai penjaga tempat itu dia mempunyai akses untuk menyembunyikan korban serta mendapatkan cat semprot dari toko dekat dengan tempat ia bekerja. Mungo ireland sendiri akhirnya ditemukan tewas bunuh diri di garasi rumahnya akibat keracunan gas karbon, tidak lama usai korban terakhir ditemukan. Dia meninggalkan 2 pesan pada secarik kertas untuk istrinya yang bertuliskan "i cannot go on" dan "to save you and the police looking for me, i'll be in the garage". Kesimpulan yang muncul menyatakan bahwa ia memang melakukan pembunuhan itu dan merasa tidak tahu harus berbuat apalagi.
Sama seperti kasus Jack The Ripper yang telah terjadi 70 tahun sebelum kasus Jack The Stripper kali ini, kebenaran akan kasus ini tidak pernah sampai terbongkar sepenuhnya dan menyisakan sebuah tanda tanya besar tentang siapa sebenarnya sosok asli Jack The Stripper ini dan apa motivasinya untuk melakukan pembunuhan terhadap para wanita tuna susila ini. Saat ini telah berselang beberapa tahun sejak kejadian itu, dan ingatan publik inggris tentang teror teror 2 jack itu masih melekat erat. Akankah pada tahun 2030an muncul kembali seorang "Jack" yang lain dan akan kembali menyebar teror di Inggris? Kita lihat saja nanti. Semoga artikel Jack The Stripper ini menambah wawasan dan mengobati keingintahuan anda sahabat
John Du Rose
Dari memoar inspektur John Du Rose dan wawancaranya di BBC 1970, terdapat sebuah spekulasi identitas Jack The Stripper yang dianggap paling kuat yaitu dia menyebutkan bahwa jack the stripper sesungguhnya adalah Mungo Ireland, seorang satpam yang bekera di Heron Trade Estate, tempat dimana korban terakhir ditemukan. Pendapat ini muncul karena sebagai penjaga tempat itu dia mempunyai akses untuk menyembunyikan korban serta mendapatkan cat semprot dari toko dekat dengan tempat ia bekerja. Mungo ireland sendiri akhirnya ditemukan tewas bunuh diri di garasi rumahnya akibat keracunan gas karbon, tidak lama usai korban terakhir ditemukan. Dia meninggalkan 2 pesan pada secarik kertas untuk istrinya yang bertuliskan "i cannot go on" dan "to save you and the police looking for me, i'll be in the garage". Kesimpulan yang muncul menyatakan bahwa ia memang melakukan pembunuhan itu dan merasa tidak tahu harus berbuat apalagi.
Sama seperti kasus Jack The Ripper yang telah terjadi 70 tahun sebelum kasus Jack The Stripper kali ini, kebenaran akan kasus ini tidak pernah sampai terbongkar sepenuhnya dan menyisakan sebuah tanda tanya besar tentang siapa sebenarnya sosok asli Jack The Stripper ini dan apa motivasinya untuk melakukan pembunuhan terhadap para wanita tuna susila ini. Saat ini telah berselang beberapa tahun sejak kejadian itu, dan ingatan publik inggris tentang teror teror 2 jack itu masih melekat erat. Akankah pada tahun 2030an muncul kembali seorang "Jack" yang lain dan akan kembali menyebar teror di Inggris? Kita lihat saja nanti. Semoga artikel Jack The Stripper ini menambah wawasan dan mengobati keingintahuan anda sahabat
SUMBER : anehdidunia.com
No comments:
Post a Comment