Produk tablet berbasis Android dan Windows 8 yang memakai prosesor Intel yang dipamerkan di Intel Developer Forum (IDF) 2013
The Verge melaporkan, ide dasar Intel adalah membuat Android berjalan dalam Windows menggunakan teknik virtualisasi. Sehingga, pengguna bisa membuka aplikasi Android dan Windows secara bersamaan tanpa harus me-reboot komputer.
Sebelumnya, Samsung pernah melakukan hal serupa melalui produk laptop Ativ Q yang dibekali desain layar sentuh. Asus asal Taiwan juga membangun sebuah komputer dual OS.
Rencana Intel ini nampaknya kurang berjalan mulus. Microsoft selaku empunya Windows, dikabarkan kurang setuju jika sistem operasinya disandingkan dengan Android.
“Microsoft tidak ingin ini terjadi,” kata Patrick Moorhead, analis utama di Moor Insights and Strategy. Menurutnya, selama ini Microsoft berusaha menggabungkan sistem operasi Windows dan Windows Phone, dengan tujuan menyatukan toko aplikasi keduanya.
Ide utamanya adalah, setiap aplikasi yang dibangun untuk salah satu sistem operasi Microsoft bisa bekerja di perangkat ponsel pintar maupun komputer pribadi. Nah, dengan menempatkan Android dan Windows dalam satu perangkat, akan mengacaukan rencana jangka panjang Microsoft tersebut.
Moorhead berpendapat, Microsoft bisa saja membujuk para produsen komputer untuk membatalkan rencana memproduksi komputer dual OS berbasis Windows dan Android.
Intel selama ini telah bekerja keras mengoptimalkan aplikasi-aplikasi Android dapat bekerja di prosesor berbasis arsitektur x86 buatannya. Kebanyakan aplikasi Android dimaksimalkan untuk prosesor dengan basis arsitektur ARM
sumber : the verge
No comments:
Post a Comment