Thirteen
di bentuk pada pertengahan tahun 2006, Raynard dan Bobond bertemu dan
ingin membuat sebuah project band yang berbeda dari yang sudah ada, dan
ini lah formasi awal Thirteen itu sendiri. Adalah Raynard (scream /
growl), Bobond (guitar), Echa (guitar), Dicky (Bass), Adit (drum), dan
kemudian kita merasa butuh nuansa keys atau synth maka masuklah Rudy
(Key / Synth). Awalnya bernama "Devil May Cry" tetapi karena nama
tersebut merupakan nama sebuah game, jadi kita harus mencari nama lain.
Dan pada saat itu lah nama kita berubah menjadi "Thirteen". Pada awal
mula nya kita sering memainkan / mengcover lagu dari The Devil Wears
Prada, Enter Shikari, Horse The Band, etc, maka dari itu secara tidak
langsung mereka sangat mempengaruhi musik kita dalam membuat lagu
walaupun masing masing personil mempunyai influence dan karakter
bermain yg berbeda beda dan kita tidak membatasi masing masing personil
dalam menuangkan ide membuat lagu. Seiring berjalanya waktu setelah
release album perdana "It's All About Party, Music & Friendship"
pada tahun 2008, Echa (guitar) keluar dari "Thirteen". Semenjak saat
itu kita memutuskan untuk terus berjalan dengan formasi 5 orang, yaitu
Raynard (scream / growl), Bobond (guitar), Dicky (bass), Rudy (keys /
synth).
Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (keys / synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya. Dan beberapa waktu kemudian kita menemukan 2 makhluk bumi lainya, yaitu Jodi (clean voc) yang juga vocalist dari "Define : Divine" , dan Eponk (keys / synth) "Cemetery Dance Club". Dengan formasi yang sekarang ini kita akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Jazz, Disco, Trance, Drum & Bass, etc. Or you can called it “Whatevercore”.Pertengahan Mei kemarin, salah satu band indie beraliran metal/experimenta/rock asal Jakarta, Thirteen, merilis album keduanya. Epidemic, nama album kedua dari band yang digawangi oleh Raynard (scream vocal), Jody (clean vocal), Dicky (bass), Bondry (guitar), Epong (keyboard/synth) dan Adit (drumm). “Epidemic sendiri artinya wabah. Intinya Thirteen mau menjadi wabah positif,” ujar Bondry, saat ditemui di Crooz, Jalan Duren Tiga Raya, bersama Epong dan Dicky, Sabtu (21/5) sore.
“Musik Thirteen sendiri tidak terpaku dengan satu genre saja. Jadi kita mencoba mewabah karena musik itu memang universal, untuk dinikmati, dan bukan untuk diperdebatkan,” jelas Dicky mengenai wabah positif yang dibawa Thirteen dalam album baru mereka. Sambil duduk santai, meskipun hanya bertiga, Bondry, Epong dan Dicky, menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian Thirteen sampai rilisnya Epidemic.
Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (keys / synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya. Dan beberapa waktu kemudian kita menemukan 2 makhluk bumi lainya, yaitu Jodi (clean voc) yang juga vocalist dari "Define : Divine" , dan Eponk (keys / synth) "Cemetery Dance Club". Dengan formasi yang sekarang ini kita akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Jazz, Disco, Trance, Drum & Bass, etc. Or you can called it “Whatevercore”.Pertengahan Mei kemarin, salah satu band indie beraliran metal/experimenta/rock asal Jakarta, Thirteen, merilis album keduanya. Epidemic, nama album kedua dari band yang digawangi oleh Raynard (scream vocal), Jody (clean vocal), Dicky (bass), Bondry (guitar), Epong (keyboard/synth) dan Adit (drumm). “Epidemic sendiri artinya wabah. Intinya Thirteen mau menjadi wabah positif,” ujar Bondry, saat ditemui di Crooz, Jalan Duren Tiga Raya, bersama Epong dan Dicky, Sabtu (21/5) sore.
“Musik Thirteen sendiri tidak terpaku dengan satu genre saja. Jadi kita mencoba mewabah karena musik itu memang universal, untuk dinikmati, dan bukan untuk diperdebatkan,” jelas Dicky mengenai wabah positif yang dibawa Thirteen dalam album baru mereka. Sambil duduk santai, meskipun hanya bertiga, Bondry, Epong dan Dicky, menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian Thirteen sampai rilisnya Epidemic.
Epidemic sendiri bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Lirik-liriknya lebih merujuk kepada kehidupan anak-anak muda Indonesia
dan keseharian yang personil Thirteen sendiri alami. Ada juga pandangan
tentang hidup dan pandangan dari Thirteen sendiri. Lagu-lagu mereka
dalam album ini juga berisi tentang semangat hidup. Selain itu juga
berisi sindiran kepada orang-orang atau anak-anak muda yang suka
mengatai band yang tidak mereka suka. Karena berbeda genre, berubah
label, maupun aksi panggung yang berbeda dari dulu atau ketika band
indie masuk ke band label dan berubah jadi sombong menurut mereka.
Dalam album mereka yang baru ini, Epidemic, terdapat dua musik
akustik. “Kenapa ada musik akustiknya, lebih untuk banyak ragamnya aja.
karena untuk mengeksplor Jody juga sih ya,” ujar Dicky. Lagu berbahasa
Indonesia dalam album mereka kali ini ada empat lagu, yaitu Jakarta Story, Labil, Aku adalah Aku dan S.A.D.A (Sombong Angkuh Dan Arogan). Dalam album ini, Raynard masih memberikan scream vocal
yang segar. Bila dipadukan dengan suara Jody, terdapat kesyahduan yang
enak didengar. Meskipun lagu mereka termasuk dalam musik keras.
Perjalanan mereka memang bisa dibilang penuh perjuangan, apalagi selepas
perginya Rudy. Kerasnya kehidupan di Jakarta, pergaulan yang berbagai
macam ragamnya, serta pemerintahan yang membuat kehidupan di Jakarta
menjadi penat, seperti terlukis dalam Jakarta Story, salah satu lagu di album Epidemic. “Dari sisi kita lagu ini menjelaskan ini loh Jakarta. Dulu Jakarta pernah menjadi kota yang tenang dan tidak terlalu ramai. Jadi Jakarta Story
menggambarkan keadaan Jakarta sekarang,” tutur Dicky. Mereka pun
menjelaskan kalau lagu ini memang bisa membuat persepsi orang
berbeda-beda dalam memaknai Jakarta Story sendiri. Lagu yang pada awalnya dinyanyikan oleh Rudy, sebelum keluar dari Thirteen, kini dinyanyikan kembali oleh Jody.
Pemilihan Jody untuk menggantikan posisi clean vocal yang
ditinggalkan oleh Rudy, sebenarnya mengembalikan konsep awal Thirteen,
yang menginginkan vokalis perempuan di dalamnya. Konsep awal tersebut
akhirnya direalisasikan dalam album Epidemic ini. “Mungkin
awal-awal ketemu langsung cocok gitu,” jelas Bondry mengenai Jody.
“Musikalitasnya juga cocok dan dia bisa sambil mengisi apa yang kita
butuhkan. Intinya kecocokan sih,” tambah Dicky. Memang ketika posisi
Rudy kosong dan digantikan oleh Jody timbul pro dan kontra, tentu saja
mengenai kepergian Rudy. Namun, Thirteen tetap melaju dijalan yang
mereka anggap ‘ini loh Thirteen sekarang’ dan mereka mengakui kalau
Thirteen sekarang menjadi lebih berwarna.
Labil, merupakan salah satu lagu favorit Epong, Dicky dan
Bondry. Kenapa? Karena menurut mereka lagu ini memiliki pesan untuk
anak-anak muda yang berada dalam posisi labil. Menurut Dicky, cuma
gara-gara berbeda genre musik saja bisa bertengkar. Pesan dari lagu ini
pun berisi nasihat kepada orang-orang yang tidak menghargai musik maupun
musisi yang sudah membuat sebuah karya, berupa lagu dari berbagai genre
maupun gaya penampilannya di atas panggung. “Pesan di lagunya tuh dapet
banget. jangan cuma bacot doang,” jelas Epong.
Kepergian Rudy meninggalkan posisi kosong di clean vocal dan keyboard. Jody sudah mengisi posisi clean vocal dan Epong kini sudah mengisi keyboard dan mengisi pulasynth. Jody dan Epong bergabung dengan Thirteen hampir bersamaan. Namun, bisa dibilang Epong lebih dulu membantu Thirteen sebagai additional
dulu selama dua bulan, sebelum akhirnya resmi bergabung. “Sebenarnya
malu-malunya. Ini kan lingkup baru, jadi ya menghilangkan rasa
malu-malunya dulu,” kenang Epong ketika menceritakan masa-masa
penyesuaian dirinya di Thirteen. Personil Thirteen yang membangun dari
awal mengaku memilih Epong karena chemistrynya. “Ya itulah
sialnya Thirteen, dapetnya gua,” canda Epong bersama Dicky dan Bondry,
seraya tertawa. “Kebetulan dengan masuknya Synth jadi jauh beda sama yang lama, kita lebih suka gitu,” tambah Dicky.
Selepas Rudy pergi, memang tidak ada masalah dengan Thirteen. Pada
akhirnya mereka tetap merilis album dengan tenaga baru, Jody dan Epong.
Memang secara kerja sama Rudy sudah tidak bersama Thirteen lagi, tetapi
untuk persahabatan, Thirteen dan Rudy masih tetap menjalinnya dengan
baik. Bahkan menurut Epong, Thirteen dan Rudy sempat bermain bersama
lagi di suatu acara di Jakarta. Ketika itu Rudy bernyanyi dan Epong
bermain keyboard membawakan Jakarta Story. Bisa dibilang selepas Rudy pergi, Thirteen menjadi lebih banyak listenersnya. Meskipun masih tetap meninggalkan pro dan kontra. “Orang udah tau dia multitalented. Kalau gua sih ya, sesama musisi saling support
aja,” ujar Epong. Rudy sendiri memutuskan untuk keluar dari Thirteen
karena mengikuti tuntutan orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya.
“Menurut gua Thirteen sekarang lebih berkembang. Lebih mengeksplor
elemen-elemen yang sudah dieksplor sebelumnya. Saat gua keluar, mereka
mencoba bukan untuk mengganti gua, tetapi mencoba untuk melebar,” ujar
Rudy, di sela-sela waktu nongkrongnya di Crooz.
Rudy, yang saat ini sering membantu Killing Me Inside mengisi keyboard, sekarang lebih bangga kepada Thirteen yang terus melaju tanpa dirinya. Ia sendiri mengaku dalam pengerjaan album Epidemic ini turut membantu jalannya produksi. “Sekitar sekian 80 persen lah. Jadi untuk masalah album, gua udah recording, selesai. Terus saat gua keluar, di take
ulang lagi dengan formasi Thirteen sekarang,” aku Rudy. Mengenai
posisinya digantikan oleh Epong, Rudy mengatakan Thirteen menghasilkan
karya yang berbeda. “Kalau menurtu gua sih ya, Thirteen yang ada
sekarang ini bagus. Lebih solid,” jelas Rudy. “Menurut gua Thirteen yang
sekarang lebih pas dengan karakternya Jody. Maksudnya, dia kan cewe ya,
jadi udah bisa nyesuain dengan Thirteen sekarang,” tambah Rudy tentang
Jody.
Memang dengan adanya Jody dan Epong, Thirteen seperti terlahir kembali.
Melepas Rudy, Thirteen saat ini menjadi lebih berwarna dan mulai
beranjak untuk meninggalkan baying-bayang Rudy. Apalagi dengan adanya
Jody, konsep lama Thirteen untuk memiliki vokalis perempuan akhirnya
terwujud. “Untuk jangka panjangnya ya, Thirteen go international
yang pasti ya,” ujar Dicky. “Kaya Agnes Monica, emang dia doang yang
boleh,” celetuk Epong. Alasan mereka untuk berkarya dalam Thirteen
sendiri adalah karena mereka masih memiliki semangat dan karena masih
banyak ide-ide yang masih belum dikeluarkan dalam musik mereka. “Karena
Thirteen Army terutama,” sahut Epong. Bondry sendiri mengatakan,”Secara
pribadi gua lebih kepada kepuasan sih, untuk itu Thirteen masih harus
tetap ada.”
Kedepannya Thirteen akan terus berkarya dengan jalan mereka sendiri.
Raynard, Jody, Adit, Epong, Dicky dan Bondry akan terus melangkah tanpa
bayang-bayang Rudy. Dengan musik yang lebih beragam dan lebih berwarna,
Thirteen siap menebar wabah positif yang penuh cerita dalam Epidemic.
FACEBOOK OFFICIAL FANS PAGE THIRTEEN : https://www.facebook.com/thirteenjkt
Profil band
Raynard Rahardja (Scream/Growl)
http://twitter.com/raynarddd
Jodie Melani (Clean Voc)
http://twitter.com/JdMln
Bondry Haryo Anabrang (Guitar)
http://twitter.com/bndry13
Dicky Suhandi (Bass)
http://twitter.com/dickyduqun13
Rizky Zulfian (Keys/Synth)
http://twitter.com/Eponk
Radityan Akbar (Drum)
http://twitter.com/radityanakbar
mantab sob sharenya.. :)
ReplyDeletesalam kenal...
thanks sob... salam kenal juga :)
DeleteJakarta story tuh gua suka lagunya ! :D
ReplyDeletejangan lupa kunjungan baliknya ↓
http://suryachandragobel.blogspot.com/2013/01/lirik-lagu-thirteen-jakarta-story.html
punya link download lagunnya ga gan??? heheeh
Deletekunjungan balik meluncur ... thanks dh mau mampir.. :)
Ini kalo gak salah Anggotanya ada yang ngefans JKT48 ,, hehe :D
ReplyDeleteini kunjungan baliknya gan baharshare.blogspot.com
wah ane kurang tw tuh klo yang ngefans" gtu,,,heheh
Deletekunjungan berikutnnya ke blog agan akan segera meluncur...hehe
weh keren nih band :D
ReplyDeleteblogwalking gan
http://grizzly96.blogspot.com/
ditunggu kunjungan baliknya :D